Rabu, 12 Juni 2013

RENUNGAN MALAM



  Nama             : Chandra
  Kelas             : 2EA25
  NPM             : 11211609            

 RENUNGAN MALAM
 https://www.facebook.com/artikelbuddhis

Saat kita mengalami hari-hari yang buruk,
ingatlah selalu bahwa diluar sana masih ada orang lain yang mengalami hari-hari yang lebih buruk.
Apapun akan berlalu. Jadi, biarlah yang terjadi berlalu seiring waktu.

Berusahalah menerima untuk apa yang telah terjadi. Jangan berhenti untuk mengupayakan yang lebih baik saat ini yang dapat dilakukan.

==========================================

Tak sepatutnya mengenang sesuatu yg telah berlalu,
Tak sepatutnya berharap pada sesuatu yang akan datang,
Sesuatu yg berlalu adalah Hal yang sudah lampau,
Dan sesuatu yang akan datang adalah Hal yg belum pasti,
Yang terpenting saat ini, gunakanlah kesempatan untuk berbahagia ....

--------------- --------------- --------------- --------------- -----------

3 Golden Rules:
- Who's helping you, don't forget them
Kepada siapapun yang menolongmu, jangan lupakan mereka
- Who's loving you, don't hate them
Kepada siapapun yang mencintaimu, jangan membenci mereka
- Who's trusting you, don't cheat them
Kepada siapapun yang mempercayaimu, jangan membohongi mereka


SELAMAT MALAM

HIDUP TANPA RASA BERSALAH DAN PENYESALAN



  Nama             : Chandra
  Kelas             : 2EA25
  NPM             : 11211609            

                                                       :: HIDUP TANPA RASA BERSALAH DAN PENYESALAN ::
                                                                 https://www.facebook.com/artikelbuddhis
Topik ini dibawakan oleh Ajahn Brahm di acara 7th Global Conference on Buddhism.

Jika Anda ingin menjadi orang yang lebih baik, jangan merasa bersalah pada hal-hal yang terjadi di masa lalu. Jika Anda terus berpikir tentang kesalahan yang Anda perbuat di masa lalu, Anda menjadi orang yang lebih buruk karena Anda kehilangan rasa menghargai diri dan motivasi, dan mungkin Anda menjadi depresi.

Kesalahan di masa lalu menjadi bola rantai yang mehalangi Anda untuk mencapai kesuksesan di masa depan.

Jika Anda membuat kesalahan, Anda harus:
* Menerima atau mengakui itu
* Biarkan itu berlalu
* Belajar dari kesalahan

Diambil dari teknik psikologi modern, jika Anda telah melakukan hal-hal buruk di masa lalu:

Munculkan ke dalam pikiran Anda, akui kesalahan-kesalahan itu dengan menuliskannya pada selembar kertas, dengan jelas, rapi dan secara detail.

Tulis di kertas toilet/tisu toilet!

Bacakan! Karena semuanya ditulis di tisu toilet, Anda cenderung mengasosiasikan apa yang tertulis disana dengan kotoran. Kesalahan di masa lalu = kotoran

Taruh tisu di dalam kloset dan flush… Biarkan itu berlalu!

Merasa bersalah dan menyesal seperti halnya menaruh tisu toilet yang sudah dipakai ke dalam kantong Anda! Jika Anda berpikir untuk menaruh tisu toilet yang sudah dipakai ke dalam kantong Anda adalah ide yang sangat bodoh, maka menyimpan rasa bersalah dan penyesalan di dalam pikiran Anda sama bodohnya dengan hal itu. Jadi, biarkan itu pergi!


Belajar dari pengalaman masa lalu

Ada sebuah cerita tentang seorang peternak ayam. Sebagai seorang peternak ayam, setiap hari Anda harus berurusan dengan telur dan kotoran ayam. Anda mengumpulkan telur, bukan kotorannya. Anda ingin mengingat kotorannya atau telurnya? Tentu saja telur!

Maka dari itu ingatlah apa yang benar, ingatlah sukses di masa lalu, Anda akan merasa baik, bahagia dan mempunyai motivasi untuk melakukan sukses itu lagi.

Anda belajar lebih banyak dari apa yang benar daripada apa yang salah. Kita harus mengubah cara pandang kita melihat masa lalu. Anda tidak bisa menciptakan kembali masa lalu, jadi melihat ke belakang setiap saat sama sekali tidak dapat menolong Anda.

Melihat masa lalu hanya membuang-buang waktu Anda, biar saja itu berlalu. Jika Anda terus melihat masa lalu, maka Anda berhenti mengikuti masa kini!

Terlalu banyak orang berlama-lama hidup di masa lalu dan mereka tidak memperhatikan masa kini. Jika seseorang memanggil Anda “seekor babi”, Anda dengan mudah membiarkan itu berlalu, jangan diingat lagi. Jika Anda terus mengulang itu di pikiran Anda, maka Anda membiarkan mereka melakukan hal itu kepada Anda berulang-ulang.

Terkadang orang-orang mempunyai keyakinan, jika kita tidak mempunyai penyesalan, kita tidak memiliki hukuman, dan selanjutnya kita tidak akan tergoyahkan dari melakukan kesalahan yang sama.

Well, bukan seperti itu cara kerjanya! Yang kita butuhkan adalah inspirasi, untuk menjadi lebih merasa belas kasih, murah hati dan penuh kasih sayang. Hal-hal baik itu bekerja! Mengapa kita harus merasa bersalah?

Kita merasa bersalah karena kita tidak mempunyai cukup metta (cinta kasih) dan rasa belas kasih. Kita perlu memperlakukan diri kita dengan rasa belas kasih; ‘Jika saya bisa memaafkan orang lain, saya bisa memaafkan diri saya sendiri.’

Anda hanya bisa merasakan satu hal dalam satu waktu, jika Anda merasa bersalah, maka Anda sedang melakukan hal yang tidak berguna. Jika Anda memikirkan rasa bersalah atau penyesalan, Anda tidak dapat membuat kemajuan.
Jika Anda ingin kemajuan dalam hidup, Anda harus membiarkan masa lalu berlalu. Terkadang kita merasa bersalah karena kitamerasa kita telah membuat sesuatu yang buruk, tetapi sekali lagi siap yang tahu apakah itu baik atau buruk?

Jadi pada dasarnya, jika Anda merasa bersalah, ingatlah, ‘Baik atau buruk, siapa yang tahu?’ Mungkin pada akhirnya itu tidak salah. Ingatlah bahwa kita selalu melakukan apa yang kita pikirkan adalah hal yang benar pada saat itu.
Kita membuat keputusan berdasarkan hal apa yang benar untuk dilakukan pada waktu itu. Kita tidak sengaja membuat keputusan yang salah atau melakukan hal yang salah. Terkadang kita membuat keputusan yang buruk karena kita menggunakan terlalu banyak yang rasional dibandingkan dengan terlalu banyak perasaan.

Ingatlah untuk mengikuti hatimu dan tidak hanya mengikuti kepalamu. Jika Anda di dalam keraguan, lakukan pelemparan koin. Untuk menemukan apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan, perhatikan perasaan Anda saat koin itu melayang di udara. Sisi mana yang Anda harapkan muncul, depan atau belakang?

Jika Anda berharap sisi depan yang muncul, maka Anda tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan adalah apa yang diwakili oleh sisi depan.


APAKAH BUDDHA ITU?



  Nama               : Chandra
  Kelas             : 2EA25
  NPM             : 11211609            

APAKAH BUDDHA ITU
Oleh Buddha Picture
Facebook Artikel Buddhis

Kata "Buddha" berarti Yang Sadar atau Yang Tercerahkan. Sesosok Buddha sebelumnya adalah seorang manusia seperti kita, yang berhasil mencapai puncak tertinggi pengembangan spiritual, melalui pemurnian dan pengendalian pikiran, mencapai penyempurnaan tertinggi yang juga dimungkinkan bagi siapa saja. Setelah menyadari kebenaran, Ia adalah sosok yang telah menemukan Kebahagiaan Sejati dalam menyadari hakikat sejati dari segala sesuatu.

Dengan mencapai Pencerahan (menyadari kebenaran dari segala sesuatu), Kebijaksanaan dan Welas Asih menjadi sempurna, di samping sifat-sifat positif lain yang tak terhitung jumlahnya.

sesudah menjadi sesosok Buddha, yang bersangkutan melampaui keterbatasan manusia dan menjadi jauh lebih agung daripada seorang manusia, meraih kedamaian dan pembebasan tertinggi.

Semoga Semua Makhluk Berbahagia
Namo Buddhaya
May All Beings Be Happy
Sadhu sadhu sadhu

AYAM JANTAN ATAU AYAM BETINA?



Nama               : Chandra
  Kelas             : 2EA25
  NPM             : 11211609            

AYAM JANTAN ATAU AYAM BETINA?
oleh : Ajahn Chah
Facebook Artikel Buddhis

Mengajari orang-orang yang berbeda tingkat pemahamannya sangatlah susah. Sebagian orang telah memiliki gagasan bawaan. Anda mengatakan kebenaran kepada mereka dan mereka membantahnya, "Saya benar, Anda yang salah!" Ini tidak akan berakhir. Jika Anda tidak membiarkannya, Anda akan menderita. Bagaikan empat orang yang memasuki hutan dan mendengar ayam berkokok. Seseorang meragukan apakah itu suara seekor ayam betina atau jantan. Ketiga temannya mengatakan itu adalah suara ayam betina, tetapi orang yang penasaran ini bersikeras bahwa itu adalah suara ayam jantan. "Bagaimana mungkin ayam betina berkokok seperti itu?" dia bertanya. Mereka menjawabnya," Yah, ayam mempunyai mulut, bukan?" Mereka beradu pendapat dan menjadi naik darah, tetapi pada akhirnya tidak satupun di antara mereka yang benar. Yang Anda sebutkan sebagai ayam jantan atau ayam betina hanyalah nama. Kita katakan bahwa ayam jantan adalah begini, dan ayam betina adalah yang begitu; ayam jantan berkokok seperti ini, dan ayam betina berkokok seperti itu.

Beginilah cara kita melekat pada dunia ini! Sebenarnya, jika Anda mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada yang namanya ayam jantan maupun betina, segala masalah akan berakhir.

METTA



  Nama             : Chandra
  Kelas             : 2EA25
  NPM             : 11211609            

Metta
Oleh: Yang Mulia Ajahn Sumedho
[Judul : Mindfulness: The Path to the Deathless, Amaravati Publication 1987. Dikutip dari Mutiara Dhamma VI.]]
Sumber: http://www.artikelbuddhis.com/2010/09/metta-cinta-universal-tanpa-batas.html


Dalam bahasa Inggris, kata “Love” sering mengacu pada “sesuatu yang saya sukai”. Misalnya, “saya suka nasi yang lembek”, “saya suka mangga yang manis”. Artinya kita memang sungguh-sungguh menyukainya. Menyukai berarti menjadi melekat kepada sesuatu, seperti makanan misalnya, yang memang benar-benar kita sukai ataupun kita nikmati.

Metta berarti Anda mengasihi musuh-musuh Anda; hal ini tidak berarti Anda menyukai musuh-musuh Anda. Jika seseorang bermaksud membunuh Anda dan Anda berkata, “Saya menyukai dia”, ini adalah suatu ketololan! Akan tetapi kita dapat mengasihi mereka, yang berarti kita dapat menjauhkan diri dari pikiran-pikiran buruk dan kedengkian, dari berbagai keinginan untuk melukai atau membinasakan mereka. Meskipun Anda mungkin tidak menyukai orang tersebut - orang celaka dan keji itu - Anda dapat tetap bersikap baik, murah hati, serta toleran terhadap mereka. Jika seorang pemabuk masuk ke dalam ruangan ini dalam keadaan kumal dan menjijikan, buruk dan berpenyakit, dan tiada suatu apapun yang menarik pada dirinya, kita mengatakan, “Saya menyukai orang ini”, tentu itu hal yang menggelikan. Tetapi seseorang biasa mengasihinya, tidak antipati, tidak terperangkap dalam reaksi atas keadaannya yang tidak menyenangkan. Itulah yang kita maksud dengan metta. Kadang-kadang terdapat hal-hal yang di dalam diri kita sendiri yang tidak kita sukai, tetapi Metta berarti tidak terperangkap di dalam pikiran-pikiran kita tersebut, sikap-sikap tersebut, problem-problem tersebut, bentuk-bentuk pikiran serta perasaan-peerasan dari batin tersebut. Dengan demikian hal ini secara langsung akan menjadi suatu latihan untuk memiliki perhatian/kesadaran.

Memiliki perhatian/kesadaran berarti memiliki Metta terhadap perasan takut yang ada di dalam batin, terhadap kemarahan, ataupun terhadap kecemburuan/keiri-hatian. Metta berarti tidak menciptakan masalah-masalah disekitar kondisi-kondisi yang ada, membiarkan mereka mereda, dan lenyap. Sebagai misal, bilamana rasa takut/cemas memenuhi batin Anda, Anda dapat memiliki Metta bagi rasa takut tersebut - yang berarti Anda tidak membangun perasan benci terhadap rasa takut itu, Anda dapat hanya menerima kehadirannya dan membiarkannya untuk berlalu dan lenyap. Anda juga dapat mengurangi rasa takut tersebut dengan memahaminya bahwa itu adalah perasaan takut yang sama seperti yang dimiliki oleh setiap orang, juga oleh binatang-binatang. Perasan takut itu bukan milikku, ia bukan suatu makhluk (suatu peribadi), ia merupakan perasaan takut yang impersonal. Kita kemudian mulai memiliki rasa belas kasihan terhadap makhluk hidup lainnya bila kita memahami penderitaan yang berkatain dengan reaksi terhadap perasan takut dalam kehidupan kita sendiri -seperti misalnya kesakitan, rasa sakit pada jasmani bila ditendang oleh seseorang. Rasa sakit tersebut persis sama seperti rasa sakit seekor anjing bilamana ia ditendang. Karena itu Anda dapat memiliki Metta terhadap rasa sakit, yang berarti suatu niat baik atau ke4sabaran untuk tidak berdiam di dalam kebencian (merasa benci/dongkol). Kita dapat bekerja dengan Metta secara internal, dengan semua masalah-masalah emosional kita; Anda berpikir, “Aku akan mengenyahkannya, hal tersebut mengerikan”. Itu berarti Anda tidak memiliki Metta bagi diri Anda sendiri bukan? Kenalilah keinginan: “untuk mengenyahkan” itu! Janganlah berdiam di dalam kebenciaan/kedongkolan terhadap kondisi-kondisi emosional yang muncul. Anda tidak harus berpura-pura untuk merasa membenarkan/menyetujui akan kesalahan-kesalahan Anda. Anda tidak usah berpikir, “Aku menyukai kesalahan-kesalahanku”.

Sebagian orang cukup tolol dengan mengatakan, “Kesalahan-kesalahanku membuat diriku menarik. Saya adalah sosok pribadi yang menarik dikarenakan oleh kelemahan-kelemahanku”. Metta tidak mengkondisikan Anda untuk mempercaia bahwa Anda menyukai sesuatu yang sama sekali tidak Anda sukai, ia hanyalah berarti untuk tidak berdiam di dalam kebencian. Adalah mudah untuk memiliki Metta terhadap sesuatu yang anda sukai - anak kecil yagn manis, orang-orang yang cakep, orang-orang yang berperilaku manis, anjing kecil, bunga yang indah - kita dapat memiliki metta terhadap diri kita sendiri bilamana kita sedang merasa senang/enak. “Sekarang saya merasa bahagia terhadap diri saya sendiri”. Bilamana semuanya berjalan lancar, kita akan mudah merasa senang/baik terhadap sesuatu yang bagus, indah, dan cantik. Pada titik ini kita bisa tersesat. Metta bukan hanya harapan-harapan atau kemauan-kemauan baik, perasaan/kenangan yang menynangkan, pikiran-pikiran berbudi baik; tetapi Metta adalah suatu hal yang bersifat praktis. Jika Anda menjadi telalu idealis, dan Anda membenci seseorang, lantas anda merasa “Aku tidak seharusnya membenci siapapun. Umat Buddha haruslah memiliki Metta bagi semua makhluk hidup. Saya seharusnya mengasihi setiap orang”.

Memiliki Metta terhadap kebenciaan yang Anda rasakan, terhadap berbagai bentuk pikiran, keirihatian, kedengkian, berarti berbaur bersama-sama secara dalami/tenang, tidak menciptakan masalah-masalah, tidak menjadikannya sulit, pun tidak menciptakan kesulitan yang timbul didalam kehidupan, didalam batin dan jasmani kita. Di London, saya biasanya menjadi sangat kalap saat berpergian dengan kereta bawah tanah. Saya dahulu membencinya, stasiun kereta bawah tanah yang mengerikan itu dengan poster-poster iklan menyeramkan serta kerumunan orang yang demikian padat diatas kereta-kereta buram, oenbuh ornamen yangmeraung-raung di sepanjang terowongan. Saya dahulu merasa betul-betul tidak memiliki metta (kesabaran yang luhur). Saya dahulu selalu berdiam didalam kebencian (merasa benci) terhadapnya, kemudian saya memutuskan untuk berlatih meditasi kesabaran yang luhur (metta-bhavana) selagi bepergian dengan kerea bawah tanah London. Selanjutnya saya mulai benar-benar menikmatinya dan tidak lagi berdiam di dalam kedongkolan. Saya mulai merasa senang/manis-budi terhadap orang-orang disana. Rasa dongkol dan keluh-kesah tersebut sirna semuanya, secara total. Bila Anda merasa muak kepada seseorang, Anda dapat memperhatikan kecenderungan yang mulai ditambahkan kepadanya; “Dia melakukan hal ini dan hal itu, dan dia seharusnya begini dan tidak seharusnya begitu”.

Selanjutnya bila Anda sungguh-sungguh menyukai seseorang, Anda berpikir, “Dia boleh melakukan hal ini dan hal itu. Dia baik serta manis budi”. Akan tetapi bila seseorang mengatakan, “Orang itu sungguh-sungguh buruk!”, Anda akan marah. Bila anda membenci seseorang dan orang lain memujinya, Anda juga menjadi marah, Anda tidka ingin mendengar betapa baiknya musuh Anda. Bila Anda dipenuhi dengan kemarahan, Anda tidak dapat membayangkan bahwa seseorang yagn Anda benci mungkin memiliki beberapa sifat kebajikan; bahkan seandainya mereka sungguh-sungguh memiliki beberapa sifat-sifat baik pun, Anda tidak pernah dapat mengingatnya sedikitpun. Anda hanya dapat mengingat semua hal-hal buruk itu. Bilamana Anda menyukai seseorang; bahkan kesalahan-kesalahannya dapat Anda toleransi atau maklumi -kesalahan-kesalahan kecil yang tidak membahayakan. Jadi kenalilah hal ini dalam pengalaman Anda sendiri, amati kekuatna rasa suka dan tidak suka tersebut. Kesabaran yang luhur, Metta, merupakan alat yang sangat berguna dan efektif untuk menghadeapi segala macam hal yang sepele (tak berguna) yang dibentuk oleh pikiran terhadap pengalaman yang tidak menyenangkan. Metta juga merupakan cara yang amat bermanfaat (tepat) bagi mereka yang mempunyai perasaan diskriminasi dan kritis. Mereka yang hanya dapat melihat kesalaha-kesalahan dalam setiap hal; tetapi mereka tidak pernah melihat pada diri mereka sendiri; mereha hanya melihat apa yang “di luar sana”.

Dewasa ini sudah sangat jama/ biasa untuk selalu mengeluh tentang cuaca atau pemerintah. Kepongahan pribadi menciptakan komentar-komentar yang buruk/keji terhadap tentang segala hal; atau Anda mulai membicarakan seseorang yang tidak ada di dekat Anda, menjelek-jelekannya, degnan begitu cerdanys dan begitu objektifnya. Anda menjadi begitu analitis, Anda mengetahui apa yang harus dilakukan oelhnya dan apa yang seharusnya tidak dia lakukan, serta kenapa dia berbuat begini atau begitu. Sangat mengesankan memiliki pikiran yang tajam dan kritis seperti itu, serta mengetahui apa yang seharusnya mereka lakukan. Sudah tentu Anda mengatakan, “Sungguh-sungguh, saya jauh lebih baik daripada dia”. Anda bukannya harus membutakan diri Anda terhadap kesalahan-kesalahan serta cacat-cacat dalam segala hal, Anda cukup dengan damai/tenang berbaur bersama-sama mereka. Anda tidak menuntut bahwa hal itu haus terjadi yang sebaliknya. Jadi Metta kadang-kadang perlu memaafkan apa yang salah atau tidak beres dengan diri Anda dan juga orang lain. Ini tidak berarti bahwa Anda tidak memperhatikan hal-hal tersebut, tetapi ini berarti bahwa Anda tidak membuat masalah-masalah diseputar hal-hal tersebut. Anda menghentikan kebiasaan-kebiasaan semacam itu dengan cara bermanis budi serta bersabar - berbaur bersama dengan damai/tenang.