Rabu, 12 Juni 2013

Apa Itu Karma?

 Nama  : Chandra
Kelas   ; 2EA 25
NPM   ; 11211609

 Apa Itu Karma ?
Facebook Artikel Buddhis

Banyak orang Barat yang menulis buku tentang agama Buddha dan sepertinya mereka sangat bangga terhadap bab-bab yang membahas Karma dan Kelahiran kembali. Tetapi penjelasan mereka sering kali salah. Mereka mengatakan, "Lakukan kebajikan, maka kebajikan didapat. Lakukan keburukan, maka keburukan yang didapat", itu saja, sama persis dengan doktrin setiap agama. Ini bukanlah Karma yang diajarkan agama Buddha.

Harap diperhatikan baik-baik tentang karma. Dalam prinsip Buddhis, Karma selalu dikaitkan dengan jenis Karma ke tiga yaitu 'PengHentian Karma', bukan hanya Karma baik dan Karma buruk yang juga ditemukan dalam agama lain. Untuk dapat dikatakan sebagai pembahasan Karma yang termasuk dalam ajaran Buddha, maka harus membahas tentang Penghentian Karma.

Seorang 'Sabbakarmakkhayam-patto' adalah seorang yang telah menghentikan seluruh karmanya walau pun masih ada (karma baik atau karma buruk). Buddha mengajarkan bahwa karma berakhir karena padamnya keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin. Jadi, karma lalu, karma sekarang dan karma yang akan datang, berakhir dan tidak ada lagi. Ini mudah untuk diingat. Ini terjadi ketika kekotoran batin lenyap. Jika keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin masih ada, Karma juga masih ada. Penjelasan Karma seperti inilah yang layak disebut sebagai ajaran Buddhis.

Jadi, Karma jenis ke tiga yaitu 'Penghentian Karma' adalah akhir dari keserakahan, kebencian, dan kegelapan bathin; dengan kata lain, ini adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan. Kapan pun kita berperilaku dan berlatih sesuai dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan, hasilnya adalah karma jenis ketiga. Ia melampaui dunia (lokuttara), jauh di atas baik dan buruk.

Buddha mengatakan bahwa melakukan karma baik saja tidak akan melenyapkan penderitaan mental secara total, karena seseorang yang melakukan kebaikan dan masih berharap buah dari karma baik tersebut, masih akan melekat pada karma baiknya. Dengan kata lain, karma baik masih menyebabkan seseorang tetap berada di dalam siklus kelahiran dan kematian, meskipun ia mendapatkan kelahiran yang baik. Ia tidak merasakan kebahagiaan dan kedamaian total, Nibbana.
(The Truth of Nature, by Ajahn Buddhadasa, penerbit Karaniya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar